Egois
Hal ini berkaitan erat dengan narsisme, atau "mencintai diri sendiri," dan kecenderungan mungkin untuk berbicara atau menulis tentang diri sendiri dengan rasa sombong dan panjang lebar. Egoisme dapat hidup berdampingan dengan kepentingannya sendiri, bahkan pada saat penolakan orang lain. Sombong adalah sifat yang menggambarkan karakter seseorang yang bertindak untuk memperoleh nilai dalam jumlah yang lebih banyak daripada yang ia memberikan kepada orang lain. Egoisme sering dilakukan dengan memanfaatkan altruisme, irasionalitas dan kebodohan orang lain, serta memanfaatkan kekuatan diri sendiri dan / atau kecerdikan untuk menipu.
Egoisme berbeda dari altruisme, atau bertindak untuk mendapatkan nilai kurang dari yang diberikan, dan egoisme, keyakinan bahwa nilai-nilai lebih didapatkan dari yang boleh diberikan. Berbagai bentuk "egoisme empiris" bisa sama dengan egoisme, selama nilai manfaat individu diri sendirinya masih dianggap sempurna.
Istilah "egoisme" berasal dari bahasa Yunani yakni ego yang berarti "Diri" atau "Saya", dan -isme, yang digunakan untuk menunjukkan filsafat. Dengan demikian, istilah ini etimologis berhubungan sangat erat dengan egoisme.
Jadi yang saya maksud egois adalah sikap mementingkan diri di atas kepentingan orang lain tanpa batas. Artinya tidak mengenal kondisi, dalam pengertian dengan siapakah kita bersama, pokoknya kita yang harus mendapatkan prioritas yang utama. Pada dasarnya orang yang egois memiliki sifat serakah meskipun tidak selalu nampak serakah. Orang egois sebetulnya menyimpan ketakutan, kekhawatiran. Apa yang dia khawatirkan, dia takut kehilangan apa yang menjadi miliknya atau haknya maka itulah dia tidak rela kehilangan sedikitpun yang sudah menjadi miliknya. Dia takut sekali, maka dikatakan orang yang egois sebetulnya mempunyai kebutuhan yang besar akan ketenteraman atau keamanan.
Penyebab orang memiliki sikap egois yang besar adalah:
Egois adalah sifat tercela yang terdapat di dalam diri manusia tersebut
rasa sadar akan diri sendiri; konsepsi individu tentang dirinya
sendiri". Tidak ada konotasi negatif dari arti kata ini. Justru
merupakan langkah awal untuk segala yang bernama kebaikan, karena
merupakan refleksi dari kesadaran individu mengenai dirinya sendiri.
Kemudian kata ini mendapat akhiran menjadi "egois" yang berarti: orang
yang selalu mementingkan diri sendiri. Dari sini kemudian kita
melegitimasi dengan definisi bahwa orang yang egois (baca: mementingkan
diri sendiri) adalah orang yang bertingkah laku buruk karena tidak
memikirkan kepentingan atau kesejahteraan orang lain. Perilakunya
cenderung destruktif karena hanya demi keuntungannya pribadi. Benarkah
dengan merugikan orang lain dan hanya mementingkan diri sendiri, orang
ini akan mendapatkan keuntungan pada hasil akhir? Pantaskah orang
seperti ini disebut egois? Buat saya: Tidak! Orang yang egois justru
orang cerdas, berkepribadian luhur, disukai banyak orang, dan biasanya
mereka adalah orang-orang sukses.
dan adapun hal hal yang harus mewajibkan sifat ego ketika kita
1.Hubungan romantis
Tentu saja menjadi egois dalam hubungan cinta bukan hal yang baik. Namun mengenai menentukan pasangan, Anda harus memilih orang yang terbaik. Jangan mau memilih orang yang senang memperlakukan Anda dengan buruk. Anda harus menghargai diri Anda sendiri dan mencari orang yang berkualitas.
2. Kesehatan tubuh
Untuk masalah menjaga kesehatan tubuh, Anda harus menjadi egois. Hanya konsumsi makanan yang berkualitas baik. Jangan mau makan sembarangan jika tak ingin kesehatan Anda berantakan.
3. Membagi waktu
Waktu adalah hal yang mahal. Tak bisa dikembalikan dan tak bisa diputar ulang jika sudah digunakan. Dalam membagi waktu, Anda juga harus bersifat egois. Anda yang paling tahu pembagian waktu dalam kegiatan Anda. Mulailah dengan menentukan keputusan dengan cepat dan tepat. Jangan membuang-buang waktu untuk menyesali keputusan yang sudah diambil.
4. Uang
Jangan merasa buruk ketika menggunakan uang untuk membeli keperluan Anda, karena Anda memang membutuhkannya. Menggunakan uang untuk keperluan sendiri tak masalah, selama Anda sudah menyisihkan sebagian uang untuk bersedekah, menabung, dan menyenangkan orang yang Anda sayangi.
5. Persahabatan
Memiliki banyak teman memang menyenangkan. Namun jika Anda hanya menghabiskan waktu dengan teman-teman yang tak bermanfaat bagi Anda, sebaiknya tinggalkan mereka. Ingat, bahwa waktu sangat berharga, begitu juga hubungan yang Anda jalin dengan orang lain. Pastikan keduanya bermanfaat bagi Anda.
6. Kemampuan dan bakat
Jangan takut untuk menunjukkan kemampuan Anda dalam suatu bidang atau menunjukkan bakat Anda. Kemungkinan Anda akan dicap sombong atau egois, namun ini demi kebaikan Anda sendiri. Menunjukkan kemampuan dan bakat bisa menjadi jalan bagi impian dan kehidupan cemerlang di masa depan.
Dalam enam hal di atas, jangan takut untuk memilih apa yang terbaik untuk diri Anda. Mungkin ini akan terlihat egois. Namun jika dilakukan Anda akan menyadari keuntungannya bagi kehidupan Anda sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar